Film “Jodoh 3 Bujang” Merilis Official Trailer & Poster Membawa Kisah Komedi Keluarga yang Lucu dan Segar dari Makassar untuk Indonesia
Film “Jodoh 3 Bujang” akan tayang di bioskop mulai
26 Juni 2025
Jakarta, 27 Mei 2025 — Satu lagi
karya menyegarkan dari rumah produksi Starvision bekerja sama dengan Rhaya
Flicks, dari sutradara asal Makassar Arfan Sabran lewat film drama komedi
keluarga berjudul “Jodoh 3 Bujang” yang diangkat dari kisah nyata. Menjadi
persembahan terbaru dari Chand Parwez Servia yang tahun ini sukses dengan
“Petaka Gunung Gede” dan “Komang” yang back to back meraih blockbuster,
“Jodoh 3 Bujang” akan menjadi film yang cocok ditonton ramai-ramai bersama
teman dan keluarga saat masa libur sekolah.
“Jodoh 3 Bujang” mengikuti kisah tiga bujang bersaudara, Fadly (Jourdy Pranata), Kifly (Christoffer Nelwan), dan Ahmad (Rey Bong) diminta orang tuanya untuk menikah kembar karena keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Namun, calon Fadly tiba-tiba dijodohkan orangtuanya dengan pria yang lebih mapan. Fadly harus menemukan jodoh penggantinya di waktu singkat yang tersisa, atau pernikahan kembar mereka terancam batal!
Dalam official trailer “Jodoh 3 Bujang” yang dirilis di kanal YouTube Starvision, menampilkan perjalanan Fadly yang berjuang untuk memenuhi ambisi orangtuanya, sekaligus memperlihatkan betapa rumitnya merealisasikan nikah kembar turut menjadi konflik dari ketiga bersaudara tersebut. Penonton juga akan melihat aksi lucu dari para komika yang ikut bermain di film ini, seperti Musdalifah Basri. Semakin haru, ketika lagu “Seberapa Pantas” dari Sheila on 7 dan “Celengan Rindu” dari Fiersa Besari juga mengiringi official trailernya. Di samping itu ada satu lagu lagi “Bersamamu” dari Jaz, yang juga mengiringi perjalanan 3 bujang dalam menemukan jodohnya.
Film
“Jodoh 3 Bujang” dibintangi diantaranya oleh Jourdy Pranata, Aisha
Nurra Datau, Maizura, Christoffer Nelwan, Barbie Arzetta, Rey Bong,
Elsa Japasal, Arswendy Bening Swara, Cut Mini, Nugie, Iwan Coy, Zakaribo, Le
Roy Osmany, Nunu Datau, Musdalifah Basri, Arla Ailani, dan lain-lain.
Chand Parwez Servia
“Film “Jodoh 3 Bujang” adalah sebuah film yang
membawa komedi segar dengan latar belakang cerita yang kuat dari keluarga
Bugis-Makassar. Digarap dengan sangat baik oleh sutradara berbakat Arfan
Sabran, dan akan membawa penonton Indonesia pada kekayaan cerita yang tidak
hanya membawa tawa, namun juga rasa haru dan nilai yang akan memberikan kita
refleksi tentang perjodohan, kisah cinta, dan apa arti dari sebuah
perjuangan,” kata produser film “Jodoh 3 Bujang” Chand Parwez Servia.
“Film “Jodoh 3 Bujang” menandai perjalanan Rhaya Flicks untuk lebih serius terlibat di industri perfilman Indonesia. Kolaborasi bersama Starvision telah kami mulai sejak lama, dan melalui film yang menyegarkan ini, sekaligus menjadi milestone kami untuk lebih berkontribusi di industri perfilman Indonesia di masa mendatang. Starvision bisa dibilang jagonya film keluarga, komedi, dan romance yang hangat dan penuh makna. Film-film pendahulunya selalu berhasil membuat penonton jatuh cinta dengan karya-karyanya seperti “Get Married”, “Wedding Agreement”, “Dua Garis Biru”, hingga “Komang”. Kami percaya dengan karya yang disutradarai Arfan Sabran ini penonton dapat menerimanya dengan hangat,” tambah produser Futih Aljihadi dari Rhaya Flicks.
Film “Jodoh 3 Bujang” menjadi karya debut fiksi dari sutradara Arfan Sabran, yang sebelumnya lebih banyak menyutradarai film dokumenter. Ia juga pernah meraih Piala Citra FFI untuk Film Dokumenter Panjang Terbaik 2022 lewat film “Ininnawa: an Island Calling”. Menurut Arfan, menyutradarai “Jodoh 3 Bujang” dan bekerja sama bersama Starvision adalah sebuah kesempatan istimewa.
Arfan Sabran
“Membawa
cerita yang punya latar tradisi dan kedekatan dengan masyarakat Bugis-Makassar
ke layar sinema Indonesia tentu sebuah kesempatan istimewa. Tentu Pak Chand
Parwez dan Starvision selalu memberikan ruang bagi cerita-cerita baru dan nama
baru seperti saya. Senang juga bisa bekerja sama dengan para pemeran berbakat
yang menghidupkan cerita ini dengan kuat,” kata sutradara “Jodoh 3
Bujang” Arfan Sabran.
Jourdy Pranata, yang memerankan karakter Fadly mengatakan memiliki tantangan dengan mempelajari dialek Bugis-Makassar. Namun, cerita tentang tiga bersaudara, sangat dekat dengannya karena ia pun merupakan anak pertama dari tiga bersaudara di keluarganya.
“Tantangannya adalah menyampaikan pesan dari cerita ini, serta memberikan dimensi karakter Fadly yang believable. Saya lahir dari keluarga Minang dan tinggal di Jakarta, jadi untuk menggunakan dialek Bugis-Makassar, itu adalah tantangan utamanya. Namun, saya banyak terbantu karena baik dari kru maupun pemain juga banyak yang dari Makassar,” ungkap Jourdy Pranata, pemeran Fadly di film “Jodoh 3 Bujang”.
Aisha Nurra Datau, yang kembali bekerja sama dengan Starvision setelah “Dua Hati Biru” menjelaskan, memerankan karakter Rifa yang bersahabat dengan Fadly sejak kuliah, namun akhirnya terpisah karena harus melanjutkan studi S-2 di luar kota, menurutnya akan sangat dekat dengan banyak orang tentang perasaan-perasaan yang tertunda dan belum terungkap.
Aisha Nurrau Datau“Salah satu sisi yang menarik di film ini adalah bagaimana Rifa dan Fadly, yang mungkin secara strata sosialnya sangat jauh berbeda, keduanya bersahabat. Namun, karena strata sosial itu pula, ternyata ada yang membuat jarak dan akhirnya ada banyak perasaan yang tertunda. Di film ini kita juga akan melihat bagaimana perjalanan seseorang dalam menemukan keberaniannya untuk mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya lewat kesempatan kedua dalam persimpangan hidup,” jelas Aisha Nurra Datau, pemeran Rifa di film “Jodoh 3 Bujang”.
Official Poster
Film “Jodoh 3 Bujang”
akan tayang di bioskop mulai 26 Juni 2025! Ikuti informasi terbaru melalui akun
Instagram resmi @jodohtigabujang dan @starvisionplus, juga TikTok
@StarvisionMovie.
Sinopsis
Tiga bujang bersaudara,
Fadly, Kifly, dan Ahmad diminta orang tuanya untuk nikah kembar karena
keterbatasan biaya dalam memenuhi tradisi. Namun, calon Fadly tiba-tiba
dijodohkan orang tuanya dengan pria yang lebih mapan. Fadly harus menemukan
jodoh penggantinya di waktu singkat yang tersisa, atau pernikahan kembar mereka
terancam batal!
Pemain & Tim Produksi
Jourdy Pranata Fadly
Aisha Nurra Datau Rifa
Maizura Nisa
Christoffer Nelwan Kifly
Barbie Arzetta Karin
Rey Bong Ahmad
Elsa Japasal Asha
Arswendy Bening Swara Mustapa
Cut Mini Fatimah
Nugie Pak Malik
Iwan Coy Ariping
Zakaribo Pirre
Le Roy Osmany Ayah Rifa
Nunu Datau Ibu Rifa
Musdalifah Basri Bibi Surti
Arla Ailani Sepupu Asha
Hery Chan Aldhy EO
Syamsul Adi EO Zulkifli Teman Fadly
Produksi Starvision
Produser Chand Parwez Servia
Riza
Mithu Nisar
Futih Aljihadi
Sutradara Arfan Sabran
Ko Sutradara Muh Ishak Iskandar
Produser Eksekutif Reza Servia
Amrit Dido Servia
Raza Servia
Produser Lini Rini Atmodjo
Ide Cerita Dari Kisah Nyata
Penulis Skenario Erwin Wu
Alwi Shihab
Arfan Sabran Pengarah Artistik Patih Armada Surjadi
Penata Kamera Padri Nadeak, I.C.S
Penyunting Gambar Cesa David Luckmansyah
Penata Suara Aditya Trisnawan
Perekam Suara Oky S Nugroho
Penata Musik Hariopati Rinanto
Penata Warna & VFX Super 8MM Studio
Penata Grafis Mataque Studio
Penata Rias Gunawan Saragih Matheus
Penata Busana Aldie Harra
Penata Peran Arief Havidz
Erik Arfin
Komedi Konsultan Adi Surya
Perancang Poster Alvin Hariz
OST Seberapa Pantas - Sheila On 7
Celengan Rindu - Fiersa Besari
Bersamamu - Jaz
Tentang Starvision
Starvision adalah salah satu rumah produksi yang sukses dengan berbagai judul film populer dan telah menerima penghargaan bergengsi. Film-film seperti Virgin (2005), Heart (2006) dan Get Married (2007) adalah judul yang meraih box office tertinggi di bioskop Indonesia di tahun penayangannya.
Selain itu, karya Starvision kerap menjadi trendsetter dengan berbagai genre yang meraih kesuksesan, seperti The Tarix Jabrix (2008), Perempuan Berkalung Sorban dan Get Married 2 (2009), Laskar Pemimpi dan Kabayan Jadi Milyuner (2010), Purple Love dan Hafalan Shalat Delisa (2011), Perahu Kertas (2012), Cinta Brontosaurus (2013), Marmut Merah Jambu (2014), Ngenest (2015), Koala Kumal dan Cek Toko Sebelah (2016), Critical Eleven, Sweet 20 dan Susah Sinyal (2017), Yowis Ben dan Milly & Mamet (2018), Yowis Ben 2, Ghost Writer, Dua Garis Biru dan Imperfect (2019), Yowis Ben 3 dan Yowis Ben Finale (2021), Keramat 2 dan Cek Toko Sebelah 2 (2022), Hati Suhita dan 172 Days (2023), Sinden Gaib, Dua Hati Biru, The Architecture of Love (TAOL), Sekawan Limo, Rumah Dinas Bapak, Modal Nekad (2024), juga Petaka Gunung Gede dan Komang (2025).
Tentang Rhaya Flicks
Sebuah perusahaan yang berdedikasi untuk film Indonesia. Konsisten mencurahkan hati dan pikiran untuk pemasaran dan investasi film.
Narasumber : POPLICIST
Keren filmnya wajib nonton
BalasHapus